PERBEDAAN KADAR MATRIX METALLOPROTEINASE-8
SETELAH SCALING DAN PEMBERIAN TETRASIKLIN PADA
(The difference of Matrix metalloproteinase-8 levels after scaling and
tetracycline addition of chronic periodontitis)
Melok Aris WahyukundariDepartemen PeriodonsiaFakultas Kedokteran Gigi Universitas AirlanggaSurabaya – Indonesia
Matrix metalloproteinase, especially MMP-8 is the key indicator related to periodontitis. MMP-8 is present in
the Gingival Crevicular Fluid (GCF) of the patient suffered from periodontitis. The aim of the study was tocompare the reduction of MMP-8 levels between the results of scaling, with and without tetracycline gel 0.7%,applied on chronic periodontitis. The samples were collected from the patients having chronic periodontitis andthe patients with healthy periodontium as a control group. The GCF and whole saliva were taken before and 14days after treatment. The GCF and saliva of the control group were taken from volunteer with healthyperiodontium. The MMP-8 level was counted by ELISA test method (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) withELISA reader instrument (ng/ml). The non-parametric statistic analysis of Kruskal-Wallis test was used tocompare the MMP-8 levels of chronic periodontitis and health control. The paired T test was used to comparethe MMP-8 value before and after treatment, and independent sample T test to compare the reduction of MMP-8 value between scaling and combination treatment of scaling-tetracycline gel in GCF. This study showed thatthe MMP-8 level of chronic periodontitis was higher than that of healthy person. Tetracycline showed a tendencyto reduce the value of MMP-8 GCF in the first 14 days.
Keywords: Matrix metalloproteinase-8, Scaling, tetracycline, gingival crevicular fluid (GCF), chronicperiodontitis.
Korespondensi (correspondence) : Melok Aris Wahyukundari, Departemen Periodonsia, Fakultas KedokteranGigi Universitas Airlangga, Jln. Prof. Dr. Moestopo No. 47 Surabaya 60132, Indonesia.
Penyakit periodontal banyak diderita oleh manusia
penyakit periodontal menduduki urutan ke dua utama
hampir di seluruh dunia dan mencapai 50% dari
yang masih merupakan masalah di masyarakat.
jumlah populasi dewasa.1,2 Menurut hasil survai
kesehatan gigi dan mulut di Jatim tahun 1995, penyakit
jaringan pendukung gigi ini merupakan penyakit
periodontal terjadi pada 459 orang diantara 1000
infeksi yang serius dan apabila tidak dilakukan
penduduk dan lebih banyak di pedesaan daripada
perkotaan.3 Di Asia dan Afrika prevalensi dan
kehilangan gigi.4 Penumpukan bakteri plak pada
intensitas penyakit periodontal terlihat lebih tinggi
permukaan gigi merupakan penyebab utama penyakit
daripada di Eropa, Amerika dan Australia. Di Indonesia
periodontal. Penyakit periodontal dimulai dari
JURNAL PDGI, Vol 58 No. 1, Januari-April 2009 : 1-6
gingivitis yang bila tidak terawat bisa berkembang
suatu bentuk proenzim inaktif. Pemecahan proteolitik
menjadi periodontitis dimana terjadi kerusakan
dari gugus-amino pada rantai propeptida diperlukan
jaringan pendukung periodontal berupa kerusakan
untuk membangkitkan enzim aktif.10 Secara alami
fiber, ligamen periodontal dan tulang alveolar.
muncul penghambat MMPs yaitu tissue inhibitor
Jaringan periodontal tersusun dari komponen
matriks metalloproteinase (TIMP), kontrol yang penting
matriks ekstraseluler yaitu kolagen yang berperan
terhadap setiap aksi dari MMPs. Secara fisiologis, MMP-
dalam proses regenerasi dan kerusakan jaringan.
8 dan penghambatnya telah ada dalam jaringan
Kolagen interstisial jaringan periodontal berfungsi untuk
periodontal, namun bila tak ada keseimbangan antara
penyembuhan dan pembentukan jaringan baru.
MMP-8 dengan TIMP maka akan terjadi peristiwa
Penyakit periodontal didefinisikan sebagai penyakit yang
patogen pada jaringan periodontal, dimana jumlah
kehilangan struktur kolagennya pada daerah yang
MMP-8 akan meningkat dan terjadi degradasi matriks
menyangga gigi, sebagai respon dari akumulasi bakteri
pada jaringan periodontal, tapi patogenesis secara
Untuk menghilangkan plak dan dental deposit
molekular masih belum jelas. Matriks metalloproteinase
dilakukan perawatan scaling. Diharapkan setelah
(MMPs) diduga berperan secara bermakna pada
perawatan scaling akan terjadi proses penyembuhan
penyakit periodontal ini.5 MMPs adalah famili dari zinc
berupa hilangnya keradangan dalam jaringan ikat
metallopeptidase yang terkait secara bersama
gingiva dan terbentuknya long junctional epithelium.
Proses penyembuhan ini secara histologis tidak
ekstraseluler.6 MMPs merupakan enzim proteolitik
menunjukkan adanya perlekatan jaringan ikat baru.11
dimana dalam proses proteinasenya yang diperlihatkan
Penggunaan tetrasiklin golongan antibiotik dalam
melalui patogen periodontal yang terinfeksi, akan
terapi penyakit periodontal telah dimodifikasi secara
mengaktifkan MMPs inaktif sehingga terlibat dalam
kimia sebagai obat antimikrobial, antikolagenase dan
degradasi makromolekul matriks ekstraseluler, termasuk
anti inflamasi.12 Penggunaan sebagai anti kolagenase
juga terlibat dalam degradasi ligamentum periodontal.7
Proses penyembuhan ini secara enzimologi bisa
menurunkan progresi radang periodontal dan
digambarkan dengan adanya penurunan kadar
menghambat hilangnya tulang alveolar.2 Tetrasiklin
MMP-8 yang berperan aktif dalam patogenesis
sebagai anti kolagenase digunakan 16 mg/ml mampu
periodontitis. MMP-8 dikenal predominan dan bentuk
menghambat aktifitas kolagenase kurang lebih 90%
paling umum dari penyakit periodontal.2 MMP terlibat
sedangkan ampisilin pada konsentrasi yang sama
dalam degradasi matriks kolagen interstitial
ternyata tidak efektif menghambat enzim kolagenase.13
ekstraseluler. MMPs yang diduga berperan dalam
Pemberian tetrasiklin dapat menghantarkan suatu
banyak proses perubahan fisiologis dan patologis
konsentrasi yang dapat diterima 10 hari pada
misalnya arthritis, invasi kanker dan metastasis,
sedikitnya 640 mg obat/ml pada cairan di dalam
glomerulonephritis, artherosclerosis, ulser jaringan,
termasuk dalam penyakit periodontal, terlibat dalam
Tetrasiklin dapat mengikat ion kalsium dan ion
degradasi ligamen periodontal.5 MMP-8 disebut juga
Zn yang terletak di sisi aktif dari enzim kolagenase.
enzim kolagenase yaitu enzim yang dapat memecah
Hambatan pada enzim kolagenase menghasilkan efek
kolagen pada peristiwa remodeling jaringan. Enzim
antiproteolitik yang dapat menghambat resorbsi
MMP-8 ini dihasilkan oleh bakteri penyebab kelainan
periodontal yang berpotensi merusak jaringan
Secara biokompatibilitas penggunaan tetrasiklin
penyangga gigi dengan cara merusak kolagen tipe I.8
telah diteliti dalam bentuk tetrasiklin gel dengan
Kolagenase adalah peristiwa untuk memecah
konsentrasi 0,7 % yang dapat diterima jaringan dan
kolagen yang dianggap penting pada proses
dapat menghilangkan lapisan smir, membuka tubuli
terjadinya penyakit periodontal dan mengaktifkan
MMPs untuk mengawali atau mempercepat degradasi
Gingival crevicular fluid (GCF) telah digunakan
untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit aktif
atau untuk memprediksi pasien dengan resiko
mempengaruhi degradasi dari makromolekul matriks
penyakit periodontal. Sumber kolagenase yang
ekstraseluler, yaitu kolagen interstitial dan kolagen
mungkin didapat dari fibroblas atau PMN, atau yang
membrana basalis, fibronektin, laminin dan
berasal dari sekresi bakteri bisa didapatkan di dalam
proteoglikan.9 MMPs disintesis dan disekresi dalam
GCF. Obat-obatan yang diekskresikan melalui GCF
Wahyukundari : Perbedaan kadar Matrix metalloproteinase-8 setelah scaling dan pemberian tetrasiklin
dapat digunakan dengan menguntungkan dalam
(Enzyme Linked Immunosorbent Assay), dengan
terapi periodontal.17 Pada penelian dengan subyek
menggunakan bahan reagen/KIT MMP-8 (Kode produk:
anjing menunjukkan bahwa tetrasiklin diekskresikan
RPN2619, Matrix Metalloproteinase-8 (MMP-8,
melalui GCF. Konsentrasi tetrasiklin dalam GCF lebih
Neutrophil Collagenase), Human, Biotrak ELISA
tinggi ketika dibandingkan dalam serum.18
System, by Amersham Biosciences) dan metode
perbedaan kadar MMP-8 hasil perawatan scaling
Setelah penghentian reaksi saat pemeriksaan
tanpa dan dengan pemberian tetrasiklin pada
ELISA, segera dilakukan pemeriksaan dengan ELISA
periodontitis kronis. Untuk itu dilakukan pengukuran
Readerdengan panjang gelombang 450 nm maksimal
kadar MMP-8 GCF sebelum dan sesudah perawatan
dalam waktu 30 menit. Melebihi waktu 30 menit akan
baik dengan scaling maupun dengan kombinasi
terjadi perubahan warna pada sampel, sehingga akan
scaling-tetrasiklin topikal dan menganalisa perubahan
mempengaruhi hasil akhir pembacaan ELISA Reader.
kadar MMP-8 sebelum dan sesudah perawatan.
Angka-angka yang keluar dari ELISA Reader adalah
Penilitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi
angka-angka absorbent yang masih harus di
bagi praktisi bahwa tetrasiklin sebagai anti kolagenase
setarakan dengan bantuan grafik standar yang dibuat
dalam penyembuhan penyakit periodontal disamping
setelah dilakukan pemeriksaan dengan ELISA Reader
sebagai anti mikrobial dan anti inflamasi.
sehingga menjadi angka-angka dalam bentuk kadarMMP-8 (ng/ml).
Hasil absorbent ELISA yang telah disetarakan
dengan kadar MMP-8 ditabulasi menurut kelompok
Jenis penelitian ini adalah eksperimental
sampel masing-masing, kemudian diuji statistik dengan
Randomized Clinical Trial (RCT) dengan menggunakan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test, untuk
the pre-post test control group design. Subyek
menguji normalitas data masing-masing kelompok.
penelitian terdiri dari 18 sukarelawan dengan
Paired Samples T Test, untuk uji dua kelompok sampel
periodontitis kronis yang terbagi menjadi 2 kelompok,
yang berhubungan (sampel berpasangan) pada
terdiri dari 8 orang dengan perawatan skaling dan 8
kelompok sebelum dan sesudah perawatan scaling
orang dengan perawatan kombinasi scaling-tetrasiklin
serta kelompok kombinasi scaling-tetrasiklin.
topical.19 Kriteria subyek, dewasa berusia 30-50 tahun,
Independent Samples T Test, yang terdiri dari F test
mempunyai kedalaman poket periodontal 5 mm, tidak
(Levene’s test) dan t-test, untuk uji beda dua kelompok
memiliki kelainan sistemik, tidak sedang mengkonsumsi
penurunan kadar MMP-8 (kelompok perawatan scaling
obat yang dapat menimbulkan gangguan metabolisme
dan kelompok pemberian tetrasiklin).
(misal: obat-obat kontrasepsi, obat-obatan untuk
Pengambilan sampel pada subyek penelitian
diabetes mellitus, antibiotik dalam 2 minggu terakhir)
dengan informed consent dan telah disetujui oleh
dan tidak dibedakan jenis kelamin pria dan wanita.
Komite Etik. Pengambilan sampel GCF dilakukan di
Bahan penelitian berasal dari GCF subyek sehat
RSGM FKG UNAIR dan pemeriksaan sampel secara
dan subyek periodontitis yang diambil sebelum dan
ELISA dilakukan di Tropical Desease Center (TDC)
sesudah perawatan. Pengambilan GCF dengan
menggunakan metode pencucian (washing methode).20Setelah berkumur dan menyikat gigi, regio yang akandiambil GCF nya, dikeringkan dan diblokir dengan
cotton pellet. Disposable polypropylene tips steril berisi
Enam belas pasien dengan periodontitis kronis telah
larutan phosphate buffer saline steril 10 ml,
diambil GCFnya untuk pemeriksaan kadar MMP-8
disemprotkan ke dalam krevikular gingiva, kemudian
sebelum dan sesudah perawatan scaling atau
disedot kembali. Tahap ini diulangi lagi sebanyak tiga
kombinasi scaling-tetrasiklin gel secara topikal. Hasil
kali pada satu gigi, agar seluruh komponen GCF
rerata pengukuran kadar MMP-8 pada kelompok indikasi
diharapkan dapat tersedot semua ke dalam disposable
perawatan skaling dan pemberian tetrasiklin sampel
polypropylene tips. Kemudian dipindahkan dalam
disposable polypropylene tube steril dan segera
Kadar MMP-8 GCF sesudah scaling lebih tinggi
disimpan dalam freezer dengan suhu -400C. Setelah
dibandingkan sebelum scaling, tetapi tidak ada
sampel terkumpul semua, selanjutnya dilakukan
perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah
pengukuran kadar MMP-8 dengan metode ELISA
perawatan scaling. Dan rerata kadar MMP-8 sesudah
JURNAL PDGI, Vol 58 No. 1, Januari-April 2009 : 1-6
bermakna setelah perawatan dengan pemberian
Walaupun penyebab utama penyakit inflamasi
periodontal adalah bakteri, tidak ditemukan adanya
patogen penyebab tunggal.21 Enzim MMP-8 yangdihasilkan oleh host dan bakteri dapat merusak
jaringan periodontal. Struktur protein utama dari
jaringan ikat gingival dan ligamen periodontal adalah
kolagen dan proteoglikan. Tanda awal dan persistendari penyakit periodontal adalah kerusakan jaringanikat yang terbentuk dari protein ini yang diserang oleh
tetrasiklin lebih rendah dibandingkan sebelum
protease yang berasal dari bakteri atau hospes.22
tetrasiklin. Terdapat perbedaan yang sangat bermakna
antara rata-rata kadar MMP-8 sebelum dan sesudah
periodontal dapat memproduksi berbagai enzim
pemberian tetrasiklin gel secara topikal.
proteolitik yang ikut berperan pada kerusakan
Hasil rerata perubahan kadar MMP-8 periodontitis
jaringan, yaitu; kolagenase dari spesies Bacteroides,
kronis sampel GCF dihitung dari selisih (∆) sebelum
dan sesudah perawatan skaling ditunjukkan dalam
Spirochaeta.23 Pada subyek sakit produk kolagenase
pada leher gingiva yang inflamasi atau poketperiodontal tentu berbeda dalam aktifitas dankadarnya pada leher gingival dan poket periodontal
Poket periodontal yang dalam pada periodontitis
kronis merupakan tempat yag baik untuk aktifitasbakterial dan segala proses kolagenase yang
diperankan oleh produk bakteri patogen berupa
enzim-enzim kolagenase dan produk-produk inflamasiantara lain PMN, dan kolagenase yang berasal dari
jaringan fibroblast, sehingga dapat meningkatkanMMP-8 yang tidak diimbangi dengan aktifitaspenghambat jaringan.
∆ Scaling, selisih kadar MMP-8 sebelum dan sesudah perawatan skaling;
∆ Tetrasiklin, selisih kadar MMP-8 sebelum dan sesudah perawatan
Skaling adalah metode paling konservatif dari
dengan pemberian tetrasiklin gel 0.7%; N, jumlah sampel; SD, Standart
reduksi poket bila poket dangkal atau bila periodontitis
kronis masih dalam tahap awal. Skaling efektif dalammengurangi inflamasi gingiva dan kedalaman poket.
Dari tabel 2, nilai rerata perubahan kadar MMP-
Skaling juga dapat merubah komposisi bakterial dari
8 periodontitis kronis sampel GCF, perubahan kadar
MMP-8 setelah perawatan scaling lebih rendah
dibandingkan perubahan kadar MMP-8 setelah
periodontal dan menurunkan kadar MMP-8. Namun
perawatan dengan pemberian tetrasiklin gel 0.7%.
laju terbentuknya kembali koloni bakteri dipengaruhi
Dari hasil perhitungan uji F menunjukkan bahwa
oleh standar kebersihan mulut karena untuk
perubahan kadar MMP-8 setelah perawatan skaling
pertumbuhan ulang plak supragingiva diperlukan
dan perubahan kadar MMP-8 setelah perawatan
rekolonisasi dari poket.24 Relaps dapat terjadi pada
dengan pemberian tetrasiklin gel 0.7% pada GCF
beberapa pasien walaupun upaya skaling dilakukan
adalah berbeda bermakna. Artinya, terdapat
dengan akurat. Jelas terlihat di sini bahwa kerentanan
perubahan kadar MMP-8 yang besar sekali pada
pasien terhadap penyakit periodontitis merupakan
perawatan dengan pemberian tetrasiklin gel 0.7%,
salah satu penyebab, tetapi juga jelas terlihat bahwa
dibandingkan dengan perawatan skaling. Hal ini
sangat sulit untuk dapat membersihkan semua
ditunjukkan dengan penurunan kadar MMP-8 secara
deposit kalkulus dari poket yang dalam dengan
Wahyukundari : Perbedaan kadar Matrix metalloproteinase-8 setelah scaling dan pemberian tetrasiklin
scaling subgingiva yang tidak terkontrol. Beberapa
serum, yaitu dengan cara mengikat substansi yang
penelitian menunjukkan bahwa beberapa kalkulus
tetap akan tertinggal setelah scaling dilakukan sangat
Berdasar pada hasil penelitian yang telah
cermat dan insidens ini biasanya meningkat bersama
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tetrasiklin gel
0.7% efektif menurunkan kadar MMP-8 GCF dalam
Upaya kemoterapi untuk perawatan periodontal,
14 hari pertama ketika digunakan sebagai tambahan
antara lain pamakaian tetrasiklin sebagai satu-satunya
pada perawatan periodontal yang berupa scaling.
cara perawatan periodontitis kronis atau dalamkombinasi dengan scaling, sebagai alat bantu yangakan dapat meningkatkan efek perawatan. Tetrasiklin
memiliki sifat non anti mikrobial yang memodulasi
1. Carranza FA, Newman MG. Clinical Periodontology.
host.26 Berkaitan dengan hal tersebut, tetrasiklin
7th ed Philadelpia: WB. Saunders Co 1990;
menghambat aktifitas ekstraseluler kolagenase
osteoblast dan neotrofil mamalia. Aktifitas matriks
2. Teronen, YT. Konttnen, C. Lindqvist, et al. Human
metalloproteinase ini nampaknya berperan dalam
neutrophil collagenase MMP-8 in peri-implant
kerusakan kolagen, yang merupakan komponen
sulcus fluid ang its inhibition by clodronate. J Dent
sebagian besar jaringan ikat periodontal. Tetrasiklin
yang mempunyai efek kolagenase ini, dapat
3. Departemen Kesehatan RI. Jawa Timur dalam
menurunkan level enzim kolagenase neotrofil (MMP-
angka. Laporan Survey kesehatan rumah tangga
8) yang banyak diproduksi saat keadaan patogen.
Tetrasiklin untuk merawat penyakit periodontal
4. The American Academy of Periodontology, 2002.
dapat diberikan baik secara sistemik maupun lokal.
Metode lokal kelihatannya lebih cocok untuk
periodontal disease? http://www.perio.org/
mendapatkan konsentrasi lokal yang tertinggi dan untuk
mengurangi resiko terjadinya resistensi terhadap
5. DeCarlo A Jr, Windsor L, Bodden M.K., et al.
bakteri dan juga adanya efek samping maupun interaksi
Activation and Novel processing of Matrix
diantara obat-obatan yang dipakai.27 Sulitnya
Metalloproteinase by a Thiol-proteinase from the
menjangkau daerah poket, merupakan kendala yang
oral anaerob porphyromonas gingivalis.
sulit dipecahkan pada pemakaian tetrasiklin. Untuk
J Dent Res 76(6): 1260-1270, June 1997.
mengurangi kendala tersebut maka tetrasiklin yangdiaplikasikan ke dalam poket berupa gel, dengan
6. Hayakawa, Taro. Matrix Metalloproteinases
(MMPs) and Tissue Inhibitors of Metalloproteinases
menggunakan suatu alat (syringe) dengan kecepatan
(TIMPs) in the development and disease of oral
lambat yang dapat dimasukkan dokter gigi ke dalam
tissues: Special article:Dentistry in Japan 1998:
Pada perawatan dengan pemberian tetrasiklin gel
Hansen HB. Proteolytic remodelling of extracellular
ke dalam poket periodontal memberikan perubahan
matrix. Current opinion of cell biology. Jun (5)
kadar MMP-8 yang besar sekali, sehingga diperoleh
kadar MMP-8 yang turun setelah perawatan. Perawatan ini sangat efektif untuk patologi periodontal
8. Rams ET, Slots J. Systemic and antimikrobial
dengan kedalaman poket dalam dengan adanya
therapy in periodontics, Periodontol 2000 1996;
kehilangan perlekatan klinis. Pemberian tetrasiklin
untuk mengontrol langsung terhadap aktifitas
9. Ingman T., Ding, et al. Matrix metalloproteinase
kolagenase MMP-8 pada poket periodontal. Selain itu,
and their inhibitors in gingival crevicular fluid
tetrasiklin untuk membantu meningkatkan keefektifan
and saliva of periodotitis patients. Journal of
perawatan dan memperlambat progresi proses
Clinical Periodontology 1996; 23:1127-1132.
penyakit tersebut, terhadap pasien yang tidak berespon
10. Kusukawa J, Sasaguri Y, Kameyana T. Expression
terhadap perawatan yang hanya secara mekanis
of Matrix Metalloproteinase-3 in stage I and II
skaling saja.28 Tetrasiklin yang diberikan ke dalam
Squamous Cell Carcinoma of the Oral Cavity. J
poket periodontal ini, mencapai konsentrasi yang lebih
Oral axillofac Surg 1995; 53:530-534.
tinggi dalam cairan krevikular daripada di dalam
JURNAL PDGI, Vol 58 No. 1, Januari-April 2009 : 1-6
11. Carranza FA, Newman MG. Clinical Periodontology.
21. Lang, N.P., Cumming, B.R., and Löe, H.
8th ed. Philadelpia: WB. Saunder Co. 1996 In:
Toothbrushing frequency as it relates to palque
Maduratna, Ernie. Biokompatibilitas gel tetrasiklin
development and gingival health. Journal of
terlepasnya lapisan smir pada permukaan akar
22. Page, P.C. and Schroeder, H.E. Pathogenesis of
imflammatory periodontal disease. A summary
12. Tsukuda N. The influence of doxycycline on the
ot current work. Laboratory Investigation 1976;
attachment of fibroblasts to gelatin-coated
surfaces and its cytotoxicity. J Peridontol 1993;
23. Robertson, P.B., Lantz, P.T. Marucha, K.S. et al.
Collagenolytic activity associated with Bacteroides
13. Golub LM, Ramamurthy N, McNamara, TF, et al.
species and actinomycetemcomitans. Journal of
Tetracyclin inhibit tissue collagenase activity.
A new mechanism in the treatment of peridontal
24. Magnusson, I., Lindhe, J., Yoneyama, T. et al.
desease. J Periodont Res 1984; 19:651-655.
Recolonisation of the subgingival microbiota
14. Goodson, JM, Offenbacher S, Farr DH, Hogan PE.
following scaling in deep pockets. Journal of
Periodontal disease treatment by local drug delivery.
Clinical Periodontology 11, 1984; 193. In: J.D.
Journal Periodontology 1985; 56:265-272. In:
Manson and B.M. Eley. Outline of periodontics.
Tsukuda N. The influence of doxycycline on the
Butterworth & Co. (Publishers) Ltd 1989. Alih
attachment of fibroblasts to gelatin-coated surfaces
bahasa: Anastasia S. Buku ajar periodonti.
and its cytotoxicity. J Peridontol 1993; 64:1219-1224.
15. Seymour RA, Heasman PA. Pharmacological control
25. Eaton, K. A., Kieser, J. B. and Davies, R. M. The
of periodontal disease. II. Antimicrobial Agent. J
removal of root surface deposits. Journal of
Clinical Periodontology 12, 1985; 141 In: J.D.
16. Maduratna, Ernie.Biokompatibilitas gel tetrasiklin
Manson and B.M. Eley. Outline of periodontics.
hidroklorida dan pengaruhnya terhadap terlepasnya
Butterworth & Co. (Publishers) Ltd, London. Alih
lapisan smir pada permukaan akar (Tesis) 1999,
bahasa: Anastasia S. 1993. Buku ajar periodonti.
Penerbit Hipokrates, Jakarta 1989; 159.
17. Carranza FA, Newman MG. Clinical Periodontology.
26. Vernillo, Ramamurthy, Lorne M., Golub, and
9th ed Philadelpia: WB. Saunders Co 2000; pp. 36-
Rifkin. The nonantimicrobial properties of
tetracycline of periodontal disease. CurrentOpinion in Periodontology 1994: 111-118.
18. Bader HJ, Goldhaber P. The passage of
intravenously administered tetracycline in the
27. Slots J. and Rams T.E. Antibiotic in periodontal
gingival sulcus of dog. J Oral Ther. 1996;2:324 In:
therapy: advantages and disadvantages. Journal
Carranza FA, Newman MG. Clinical Periodontology,
Clinical Periodontology. 17, 1990; 479-493.
9th ed Philadelpia: WB. Saunders Co. 2000; 256-
28. Greenstein Gary. Nonsurgical periodontal therapy
in 2000 : A literature review. JADA 131, 2000;
19. Steel RGD, Torrie JH, 1980. Prinsip dan prosedur
statistika. Suatu pendekatan biometrika.
29. Baker, P. J., Coburn, R. A. et al. Tetracycline and
Terjemahan Bambang S., Gramedia Jakarta 1989;
its derivatives strongly bind to and are released
from the tooth surface in an active form. Journal
20. Soerodjo TS. Respon imun humoral terhadap
of Periodontology 54, 1983; 580. In: J.D. Manson
streptococcus mutans sehubungan dengan karies
and B.M. Eley. Outline of periodontics.
gigi. Disertasi, Universitas Airlangga, Surabaya
Butterworth & Co. (Publishers) Ltd 1989; Alih
bahasa: Anastasia S. Buku ajar periodonti. Penerbit Hipokrates 1993; 166.
Gatorade Sports Science 61 Institute ® CARBOHYDRATES, BRANCHED-CHAIN AMINO ACIDS AND ENDURANCE: THE CENTRAL FATIGUE HYPOTHESIS This article is a modification of the original article that appeared in a supplemental issue to the International Journal of SportsNutrition, Vol. 5, 1995. The supplement represented the proceedings of the Gatorade Sports Science Institute Ergogenic Aids
SmartD Rx (PDP) Step Therapy Program Rules and Coverage Criteria Step Therapy Algorithm Byetta Step Therapy Patients who have never tried the Step-2 Medication such as Step 1: Actoplus MET 15 mg-500 mg tablet, Actoplus Byetta and Bydureon being requested: Step-1 medications are MET 15 mg-850 mg tablet, Avandamet 2 mg-1,000 mg covered at the point of service. These include Actop